Pentingnya keberadaan Paguyuban Aceh asal kota Lhoksemawe Seusama melaksanakan audiensi kepada Direktorat Peran Serta Masyarakat, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) sebagai upaya memperkenalkan diri serta berharap mendapat banyak masukan, arahan dan bimbingan yang diterima Ruang Kerja Direktur PSM Lantai 3 gedung Utama BNN, Jakarta, Rabu (27 Juli 2024).
LE Putra yang memimpin Tim
dari Seusama dampingi Sekjen Seusama Sri Novakandi, Ketua Bidang Hubungan antar
Lembaga Hazliani, SH, MH, mencerikan gambaran paguyuban Seusama kepada Drs. Yuki Ruchimat, M.Si (Direktur PSM)
yang di damping Hendrajit Putut Widagdo, S.Sos., M.M., M.Si selaku Penggerak
Swadaya Masyarakat Ahli Madya Dit. Peran Serta Masyarakat BNN RI, yang baru
berusia kurang lebih 6 tahun.
“Kami hendak melakukan
upaya P4GN, lebih dikhususkan pada dunia pendidikan, dan lingkungan keluarga,”
jelas LE Putra
“Kami juga ada mencoba
mencermati bidang penelitian dan pengkajian terkait isu-isu strategis dan
terkait bidang narkoba ini jika diperlukan,” tambah Hazliani, SH, MH
Kami ingin anggota paguyuban
Seusama menjadi kader penggiat anti narkoba, kami akan siapkan anggota kami
untuk mengikuti Bimtek kantor pusat kami berada di Jakarta Selatan,”Jelas Sri
Novakandi
“BNN dalam hal ini menyampaikan apresiasinya terkait rencana yang akan dilakukan Seusama terhadap ketertarikannya dalam upaya P4GN karena pada dasarnya upaya ini tidak hanya dilakukan oleh BNN semata,” jelas Drs. Yuki Ruchimat, M.Si (Direktur PSM)
Dalam sambutanya Hendrajit Putut Widagdo, S.Sos., M.M., M.Si selaku Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Dit. Peran Serta Masyarakat BNN RI berharap peran serta Seusama mampu menjadi penggiat mampu menjadikan lingkungannya turut peduli dan berpartisipasi secara mandiri mewujudkan lingkungannya bersih narkoba.
“Dampak penyalahgunaan
narkoba sehingga orang tua dan lingkungan perlu mengetahui bila ada warga atau
anaknya sudah menjadi penyalahguna narkoba. bahwa penyalaguna narkoba itu bukanlah aib
keluarga, mereka adalah korban dari penyalahgunaan narkoba, sehingga perlu di
rehabilitasi,” jelas Hendrajit Putut Widagdo. (LEP)
0 komentar:
Posting Komentar